Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kemerdekaan
Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.10 WIB di kediaman Ir. Soekarno
yaitu di jln. Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta. Yang kemudian menjadi
pasangan Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dan popular
dengan sebutan Dwi Tunggal.
Naskah
proklamasi dirumuskan oleh Mr. Ahmad Soebarjo dan Drs. Moh. Hatta, sedangkan
yang menulis ialah Ir. Soekarno. Konsep naskah proklamasi teleah mengalami
penyempurnaan dan diketik oleh Sayuti Melik.
Letak Astonomis NKRI
Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan
jumlah pulau lebih dari 17.508 buah. Indonesia terletak pada 6⁰ LU-11⁰
LS dan 95⁰ BT -141⁰ BT. Berada di
daerah Katulistiwa. Luas wilayah Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.252 km².
Dengan jumlah penduduk ±230 juta jiwa.
Etimologi
Kata Indonesia berasal dari kata dalam
bahasa Latin yaitu Indus yang berarti Hindia
dan kata dalam bahasa Yunani nesos
yang berarti pulau. Jadi, kata
Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di
Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia
menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog
berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia
untuk penduduk Kepulauan Hindia atau
Kepulauan Melayu. Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata
Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik
Belanda di media Hindia-Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi
istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah
ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh
Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda). Sejak tahun 1900,
nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan
golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf
Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien
oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama
yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu
ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers
Bureau pada tahun 1913.
Bentuk Negara dan Sistem
Pemerintahan
A. Bentuk
Negara
Indonesia
merupakan negara yang berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
ber-falsafah atau berlandaskan Pancasila yang mempunyai semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda suku bangsa, agama, bahasa,
dan adat-istiadat, namun tetap satu jua.
B. Sistem
Pemerintahan
Pemerintahan
negara kita berdasarkan pada Demokrasi Pancasila. Demokrasi berarti pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi
Pancasila artinya demokrasi berdasarkan
kepada musyawarah untuk mufakat. Pemerintahan Inonesia diatur secara
desentralisasi, dengan pembagian wilayah administrasi pemerintahan yang terdiri
atas 33 buah provinsi, lebih dari 273 kabupaten, 63 kota, 6 kota administrasi,
4.010 kecamatan, dan 65.295 desa. Pemerintahan desentralisasi mulai terasa
dipraktekkan ketika diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah pada 1 Januari 2001. Kewenangan daerah kabupaten/kota dalam
mengatur otonomisasi daerahnya mulai memegang peranan yang sangat penting.
Konstitusi NKRI, UUD 1945
- UUD ’45 ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan berlaku surut pada tanggal 17 Agustus 1945, sebagai bagian dari dokumen deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia
- UUD ’45 terdiri Pembukaan, Batang Tubuh (yang memuat pasal-pasal, yang terdiri dari XVI Bab 37 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan dan 1 Pasal Aturan Tambahan.
- Dalam sejarah perkembangan RI, UUD ’45 pernah tidak diberlakukan yakni pada saat Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) antara tahun 1949-1950. Kemudian UUD RIS diganti UUD sementara tahun 1950, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1950. Kemudian diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden (Soekarno) pada tanggal 5 Juli 1959.
- Dengan semangat Reformasi, UUD ’45 dilakukan Amandemen (perbaikan) untuk yang pertama pada Sidang Tahunan MPR tahun 1999. Kemudian Amandemen kedua pada ST MPR tahun 2000. Amandemen ketiga pada ST MPR tahun 2001. Yang pada ST MPR tahun 2001 disepakati konsep penyempurnaan Badan Pekerja MPR, untuk diputuskan dalam ST MPR 2002.
Amandemen
keempat pada ST MPR 2002, yang justru timbul kontradiksi dengan adanya gerakan
dikalangan anggota MPR sendiri yang menolak amandemen. Karena mereka menganggap
amandemen justru terlampau jauh sehingga dikhawatirkan akan mengganti UUD ’45.
Kemudian
dicapai consensus bahwa Amandemen:
- Tidak akan mengubah Pembukaan UUD ‘45
- Tidak akan mengubah susunan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi bentuk lain
- Susunan pemerintahan tetap bersifat Kabinet Presidensil, bukan Parlementer
- Memberikan otonomi seluas-luasnya pada Daerah, dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
MPR
kemudian akan membentuk Komisi
Konstitusi yang akan mengkaji ulang serta menyusun redaksional dan tata urutan
hukum mulai Amandemen I sampai dengan IV menjadi satu keutuhan bentuk aturan
hukum yang merupakan penyempurnaan UUD ’45 yang dapat diterima rakyat. Hasil
kerja Komisi Konstitusi akan dilaporkan pada Sidang Umum MPR 2004.
Kepala Negara
Gelar
kepala Negara Indonesia ialah presiden. Presiden dibantu oleh wakil presiden
dan para menteri yang duduk di Kabinet
Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila
Teks Pancasila
terdapat pada alinea ke-4 Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang di pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dal permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Bendera Kebangsaan Negara Republik
Indonesia
Sangsaka
Merah Putih
Lagu Kebangsaan Negara Republik
Indonesia
Indonesia
Raya
Lagu
Indonesia
Raya diciptakan oleh Wr.Supratman. dinyanyikan pertama kali pada
kongres Pemuda Indonesia II di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928.
Bahasa Persatuan Negara Republik
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Daftar Pustaka
Atlas Indonesia dan Dunia. Jakarta:
Penerbit Buana Raya.
Barnes
Patricia, Svarney (Ed). 1995. Science
Desk Reference. The New York
Public
Library, A Stonesong Press Book.
Gayo, Iwan (ed).
2000. Buku Pintar Senior. Jakarta:
Upaya Warga Negara.
_______ . 1999. Buku Pintar Junior. Jakarta: Upaya
Warga Negara.
Hasan M. dkk.
1997. Ilmu Pengetahuan Sosial 2.
Jakarta: Balai Pustaka.
Koen,
Willis (ed). Dkk. 1991. Dunia
Margasatwa: Khazanah Pengetahuan
bagi
Anak-anak. Jakarta: Tira Pustaka.
Millet,
Didier. 1998. Indonesian Heritage: Religion
and Ritual. Singapore:
Archipelago Press.
Sigor,
Edi, dkk. Tt. Buku Pintar Budaya Bangsa:
27 Provinsi di Indo-nesia.
Penerbit: PT. Aksara Media Agung.
Sudarno.
Dkk. 1996. Ilmu Pengetahuan Sosial 4.
Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wasis, Widjiono
(ed). 1989. Ensiklopedi Nusantara.
Penerbit: Mawar Gempita
30 Tahun
Indonesia Merdeka. PT. Cipta Lamtorogung Persada.
Negara dan
Bangsa
Insight Guide
Indonesia.
Keyword:
Wawasan Nusantara, NKRI, Indonesia, Etimologi, Kemerdekaan